Di rahim dapat muncul satu atau lebih miom. Ukuran
miom beragam mulai dari sekecil kacang polong hingga sebesar buah anggur. Pada
umumnya miom tetap kecil, tetapi perkembangannya tidak terduga. Ada yang
berkembang dengan perlahan, adapula yang berkembang dengan sangat cepat.
Sebagian besar kasus miom tidak berbahaya, tidak berhubungan dengan peningkatan
risiko kanker, dan sangat jarang berubah menjadi kanker.
Miom membutuhkan penanganan segera jika menimbulkan
nyeri panggul yang tajam, tetapi hal ini jarang terjadi. Pada umumnya miom
tidak menyebabkan masalah dan jarang membutuhkan penanganan. Terapi obat dan tindakan
pembedahan dapat digunakan untuk mengecilkan atau menghilangkan miom jika
menyebabkan rasa tidak nyaman atau gejala-gejala yang bermasalah.
Gejala-gejala
Jika terdapat miom rahim, Anda mungkin tidak
mengetahuinya. Paling tidak setengah dari wanita penderita miom tidak mempunyai
gejala-gejala. Bahkan, sebagian besar diketahui bahwa menderita miom pada saat
pemeriksaan rutin panggul atau pada saat perawatan kehamilan.
Gejala-gejala yang paling sering
terjadi adalah:
- Nyeri di perut atau di pinggul.
- Perut terasa penuh
- Nyeri sanggama.
- Gejala anemia karena banyak kehilangan darah
haid.
- Sering berkemih karena miom menekan kandung
kemih.
- Tekanan pada panggul.
- Infertilitas atau keguguran.
- Constipation (sembelit).
- Nyeri haid, perdarahan haid yang tidak normal
(lebih banyak atau lebih lama), atau haid tidak teratur
Penyebab
Penyebab terjadinya miom - mioma masih belum jelas
diketahui, meski terdapat dugaan faktor turunan mempunyai peranan terhadap
penyakit ini. Bilamana terdapat wanita lain dalam keluarga yang mempunyai miom,
mungkin Anda juga dapat mempunyai miom.
Pertumbuhan miom juga dikendalikan oleh faktor
hormonal, terutama hormon estrogen. Miom cenderung berkembang pada masa
reproduksi, dan dapat bertambah besar dengan cepat selama kehamilan, yang mana
kadar estrogennya sangat tinggi. Miom biasanya menyusut setelah menopause
ketika kadar estrogen menurun. Hormon lain misal progesteron, juga dapat
mempengaruhi pertumbuhan miom.
Faktor-faktor lain yang juga berpengaruh adalah
ketidakseimbangan emosi misal sering stres, daya tahan tubuh rendah, gaya hidup
yang tidak seimbang, semua itu menyebabkan gangguan pada hormon dan kemungkinan
timbul miom. Ukuran besar-kecilnya miom juga dipengaruhi oleh jumlah kalori
pada tubuh karena timbunan kalori dalam tubuh mempengaruhi pertumbuhan miom.
Makin gemuk seseorang, makin banyak timbunan kalorinya, dan membuat miom tumbuh
cepat.
Miom juga dapat terjadi karena adanya faktor bakat,
yang kemudian dipicu oleh rangsangan-rangsangan hormon (karena emosi tidak
stabil), makan sembarangan dan berat badan yang berlebihan.
Rangsangan-rangsangan tersebut yang membuat pertumbuhan miom lebih cepat. Namun
pertumbuhan miom paling sedikit memerlukan waktu sekitar 8 tahun.
Infeksi dan jamur di dalam rahim juga bisa menjadi
perangsang pertumbuhan miom atau memungkinkan miom tumbuh kembali walaupun
telah diangkat. Oleh karena itu kebersihan alat kelamin, berat badan tubuh, dan
keseimbangan emosi harus dijaga agar miom tidak terangsang pertumbuhannya.
Pemeriksaan dan diagnosis
Dalam membuat diagnosis dokter akan melakukan
pemeriksaan lengkap panggul untuk merasakan adanya miom. Dokter juga melakukan
pemeriksaan ultrasonografi (USG), pemeriksaan ini tidak menyakitkan dengan
menggunakan gelombang suara untuk menampilkan gambaran rahim pada layar
monitor. Gambar ini dapat dilihat secara rinci untuk penilaian pertumbuhan
miom.
Mungkin dokter juga akan menyerankan tindakan
histeroskopi, yaitu tindakan pembedahan yang tidak bersifat invasif (tidak
membahayakan) yang mana teleskop ringan dan kecil dimasukkan melalui vagina dan
serviks ke dalam rahim. Dengan pemeriksaan ini dokter dapat memeriksa dinding
rahim (endometrium) dan jika perlu mengambil sedikit bahan jaringan.
Penyulit (komplikasi)
Meski pada umumnya miom tidak berbahaya, tetapi miom
dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan dapat mengarah pada komplikasi misal
anemia karena kehilangan banyak darah. Miom juga membuat sulit untuk hamil
karena mengganggu kemampuan sel telur yang telah terbuahi untuk menyusuk
(implantasi) pada dinding rahim. Kadangkala miom juga menyumbat saluran untuk
melahirkan sehingga menimbulkan komplikasi pada saat kehamilan dan melahirkan.
Pada kasus-kasus yang jarang terjadi, miom dapat
tumbuh keluar dari rahim pada stalklike-projection. Jika miom memilin pada
stalk ini, maka akan terasa nyeri berat di bagian bawah perut yang tajam dan
tiba-tiba. Jika hal ini terjadi, segera berobat ke rumah sakit karena mungkin
perlu dilakukan pembedahan.
MIOM - Mioma (TUMOR) RAHIM - Bunda Labibahs
Pengobatan
Jika miom tidak menyebabkan gejala, biasanya dokter
akan menyarankan pendekatan “wait and see”, dengan pemeriksaan ulangan
dilakukan secara rutin dan kadangkala membutuhkan pemeriksaan USG untuk melihat
ukuran miom.
Jika terdapat gejala-gejala, dokter mungkin
menyarankan pengobatan berikut ini:
·
Terapi Obat Pil KB yang rendah estrogen digunakan untuk mengendalikan
perdarahan haid yang berat. Tetapi obat ini tidak mengendalikan pertumbuhan
miom. Obat lain yang disebut agonis GnRH (agonist Gonadothropin-releasing
Hormone) dapat digunakan untuk menyusutkan miom dengan mengurangi jumlah
estrogen dalam tubuh. Bentuk pengobatan ini bukan pemecahan masalah untuk
jangka panjang, tetapi mungkin digunakan untuk persiapan pembedahan. Tetapi
agonis GnRH menyebabkan gejala-gejala nya menopause, misal gejolak panas si
sekitar leher (hot flashes), perubahan emosi, pusing, vagina kering, dan
keropos tulang. Jika dibutuhkan pengobatan jangka panjang, dokter akan menambah
obat lain untuk mengurangi gejala-gejala menopause tersebut, tetapi miom dapat
muncul kembali setelah pengobatan dihentikan.
·
Pembedahan Kadangkala diperlukan pembedahan untuk mengangkat miom. Salah satu
pilihannya adalah miomektomi, yaitu tindakan pembedahan yang mana hanya miomnya
saja yang diangkat dan rahim tetap dibiarkan. Ini merupakan pilihan yang paling
sesuai untuk wanita yang masih ingin mempunyai anak. Pilihan pembedahan lain
adalah histerektomi untuk mengangkat rahim. Histerektomi mempunyai laju
komplikasi yang rendah dibanding miomektomi dan merupakan pemecahan masalah
secara tuntas untuk miom rahim. Sedangkan dengan miomektomi, sekitar 10% kasus
miom dapat muncul kembali.
Beberapa tahun belakangan ini telah dikembangkan teknik pembedahan yang
lebih tidak invasif, misal histeroskopi dan laparoskopi untuk menghilangkan
miom. Pada tindakan ini digunakan alat teropong (teleskop) tipis dan panjang
yang dilengkapi lampu dan kamera video untuk melihat daerah yang akan ditangani
pada video monitor. Dengan laparoskopi, sebuah teleskop dimasukkan melalui tusukan
kecil di bawah pusar dan peralatan khusus digunakan untuk menghilangkan miom.
Dengan teknik-teknik ini akan cepat pulih dan hanya sedikit luka parut. Tetapi
teknik ini merupakan pilihan bilamana ukuran miom masih kecil (5-6 cm).
Bilamana miom cukup besar, terlebih dulu digunakan pengobatan agonis GnRH untuk
menyusutkan miom, dengan penyuntikan setiap 4 minggu sekali ke dalam jaringan
lemak di kulit dekat pusat. Setelah ukuran miom menyusut baru dilakukan
tindakan laparoskopi.
·
Embolisasi miom rahim Tindakan tanpa pembedahan ini merupakan pilihan
lain bagi beberapa wanita yang ingin menghindari pembedahan. Tindakan ini
dirancang untuk menyusutkan miom dengan memotong persediaan darah yang ke arah
miom - mioma. Pada tindakan ini, dokter Radiologis menggunakan gambar sinar-X
untuk mengarahkan pipa tipis (kateter) pada tempatnya. Kemudian dokter
memasukkan partikel kecil dari plastik atau gelatin melalui kateter untuk
menyumbat aliran darah di dalam miom. Tanpa persediaan darah, miom akan
menyusut dan hilang setelah beberapa waktu.
Anda juga dapat terhubung dengan kami di facebook pada link di bawah ini