MEMBERI MANFAAT UNTUK HIDUP KITA

Hargai Penulis dengan memberikan komentar "M.J.S"

Sabtu, 15 Desember 2012

PERANAN KOMUNIKASI TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PUSKESMAS (OUTLINE 1)




ABSTRAK


Pentingnya peranan komunikasi terhadap disiplin kerja pegawai mengharuskan pimpinan agar lebih aktif dalam menyampaikan maksud dan tujuan disiplin kerja tersebut. Dengan komunikasi yang baik antara pimpinan kepada pegawai dan atau sebaliknya, serta antara sesama pegawai, diharapkan terjalin suatu hubungan kerja yang baik pula. Hal tersebut penting untuk diperhatikan agar tujuan-tujuan organisasi dapat dicapai dengan mudah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran peranan komunikasi terhadap disiplin kerja pegawai, mengetahui komunikasi dari pimpinan kepada pegawai, komunikasi dari pegawai kepada pimpinan dan komunikasi antar pegawai. Karena masih minimnya jalinan komunikasi, baik dari pimpinan kepada pegawai, dari pegawai kepada pimpinan dan antar sesama pegawai puskesmas, hal tersebut menyebabkan sulitnya penerapan disiplin kerja yang telah disampaikan oleh pimpinan.
Melihat permasalahan tersebut, sebaiknya perlu diperhatikan kembali tentang penerapan komunikasi secara efektif, sehingga pada gilirannya bisa dengan mudah dicapai tujuan organisasi melalui arus komunikasi yang baik.
 
         BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Permasalahan kesehatan masyarakat telah menyita perhatian yang besar dari Pemerintahan maupun dari Swasta, oleh karena itu dibentuk sebuah badan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Puskesmas sebagai sebuah wadah yang menampung segala permaslahan kesehatan, dengan fungsinya diharapkan mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Untuk melaksanakan fungsi puskesmas bukanlah pekerjaan yang mudah, karena dalam melakukan suatu rencana terkandung berbagai aktifitas yang bukan saja satu sama lain saling berhubungan, tetapi juga bersifat kompleks. Memadukan berbagai kegiatan yang seperti ini dan apalagi melibatkan banyak orang, diperlukan suatu keterampilan khusus. Tugas seorang pemimpin, pada dasarnya adalah melakukan upaya sedemikian rupa sehingga dapat memotovasi bawahan untuk secara bertanggung jawab melaksanakan berbagai aktifitas yang telah di susun. Agar pekerjaan motivasi ini dapat terlaksana dengan baik, seorang manajer/pimpinan harus mampu mengkomunikasikan ide dan ataupun gagasan yang ada padanya kepada bawahan.
Dalam sebuah manajemen sering terjadi konflik yang di sebabkan oleh minimnya unsur komunikasi yang jelas dan tegas, baik antara pimpinan dengan bawahan maupun antar staf pekerja. Oleh karena itu komunikasi dalam manajemen merupakan unsur yang sangat menentukan suksesnya sebuah organisasi.



B.     Rumusan Masalah
Bagaimana Gambaran Peranan Komunikasi terhadap Disiplin Kerja Pegawai di puskesmas”

C.    Tujuan
Adapun tujuannya adalah :
a.       Untuk mengetahui gambaran peranan komunikasi terhadap disiplin kerja pegawai di puskesmas
b.      Mengetahi peranan komunikasi dari pimpinan kepada staf terhadap disiplin kerja di puskesmas
c.       Mengetahui peranan komunikasi staf kepada pimpinan terhadap disiplin kerja di puskesmas.
d.      Mengetahui peranan komunikasi antar sesamam staf terhadap disiplin kerja di puskesmas.

D.    Manfaat
Diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu antara lain :
1.      Sebagai bahan koreksi dan masukan guna memaksimalkan peran komunikasi dalam berdisiplin kerja dan penyebarluasan informasi yang berguna bagi kepentingan organisasi.
2.      Sebagai kajian ilmiah yang dapat di jadikan referensi bagi penelitian-penelitian selanjutnya.
3.      Sebagai bahan tambahan inspirasi dan perbandingan agar dapat dikaji lebih lanjut untuk penelitian selanjutnya.

BAB II
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan beberapa pegawai puskesmas, menunjukan bahwa terdapat :
1.      Kedisiplinan pegawai belum merata
Kedisiplinan yang dimaksud adalah kehadiran pegawai yang datang terlambat, sering meninggalkan pekerjaan pada saat jam kerja dan ataupun pulang sebelum waktu habis jam kerja dengan alasan yang sederhana.
2.      Keterlambatan penyerahan laporan hasil kerja
Setiap program kerja yang dilaksanakan harus di buat laporan hasil kerja sebagai bentuk pertanggung jawaban petugas pelaksana. Namun minimnya komitmen untuk bekerja sama secara menyeluruh antara petugas menyebabkan pembuatan laporan menjadi tertunda atau bahkan hanya dikerjakan oleh sebagian orang saja.
3.      Informasi yang sifatnya penting untuk disampaikan kurang diinformasikan.
4.      Kurang feed back dari informasi yang telah diberikan seperti tindak lanjut terhadap serangkaian pekerjaan yang disampaikan oleh staf/pimpinan.
Ada teknik-teknik yang dapat digunakan secara efektif oleh seorang manajer dalam penerapan disiplin kerja. Misalya dengan mengadakan hubungan kerja yang erat dengan setiap bawahan, manajer dapat memberi pujian terhadap pekerjaan yang dilaksanakan dengan baik. Cara berkomunikasi yang efektif akan sangat mendukung proses tersebut, karena hanya dengan komunikasi seorang manajer mampu menyampaikan semua bentuk informasi yang penting untuk organisasi.


 BAB III
METODE PENELITIAN

       A.      Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang di gunakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu metode penelitian yang di lakukan dengan tujuan utama memberikan gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara obyektif (Notoatmojo, 2005)
Penelitian kualitatif ini merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui gambaran tentang peranan komunikasi terhadap disiplin kerja pegawai di puskesmas.

B.     Subjek Penelitian
1.      Informan penelitian
Informan penelitian ini adalah seluruh Pegawai nonmedis di puskesmas dan informan pendukung adalah Pimpinan Puskesmas.
2.      Alasan memilih informan penelitian
a.       Informan penelitian dipilih dengan alasan dianggap paling mengetahui tentang kondisi dan situasi yang terjadi di tempat penelitian tersebut. Informan memiliki masa kerja yang cukup lamam serta berperan aktif dalam hampir seluruh kegiatan di puskesmas.
b.      Bersedia membantu menjadi subjek penelitian dan memiliki waktu yang cukup tersedia untuk proses penelitian serta mau bekerjasama.


                  C.    Definisi operasional
1.      Komunikasi adalah suatu proses interaksi antara dua orang atau lebih baik formal atau nonformal untuk menyampaikan suatu tujuan tertentu.
2.      Komunikasi vertikal ke bawah adalah proses penyampaian pesan atau informasi yang hendak disampaikan oleh pimpinan Puskesmas kepada Pegawai Puskesmas.
3.      Komunikasi vertika ke atas adalah proses penyampaian pesan berupa laporan pekerjaan atau keluhan-keluhan yang disampaikan oleh Pegawai Puskesmas kepada Pimpinan Puskesmas.
4.      Komunikasi horizontal adalah proses pertukaran informasi antar Pegawai puskesmas.
5.      Disiplin kerja adalah suatu upaya yang pembentukan sikap kerja pegawai agar mau mematuhi peraturan yang diterapkan oleh suatu organisasi, sehingga dapat terwujud suatu tujuan organisasi.
       D.    Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan menggunakan panduan yang berisikan pertanyaan-pertanyaan (pedoman wawancara), alat bantu yang di gunakan  berupa buku catatan,tape recorder/Handphone.
       E.     Tehnik Pengumpulan Data
1.      Data Primer
Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam kepada seluruh pegawai Nonmedis dan Pimpinan Puskesmas dengan menggunakan pedoman wawancara untuk memudahkan proses wawancara.
2.      Data Sekunder
    Data sekunder diperoleh dan profil puskesmas berupa gambaran.

3.      Melalui observasi langsung
Mengamati secara langsung kegiatan sehari-hari pegawai dalam melaksanakan tugas dan bertanggung jawabnya sehingga di ketahui bagaimana gambaran disiplin kerja pegawai puskesmas.
         F.     Tehnik Analisa Data
Tehnik analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif yang dilakukan pada pusat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu.
Aktivitas dalam analisa data yaitu sebagai berikut :
1.      Reduksi data
             Catatan yang diperoleh melalui wawancara kepada pegawai Non Medis dan Pimpinan Puskesmas, dipilih data yang pokok dan penting, dicari tema dan polanya serta di kategorisasikan berdasarkan huruf besar, huruf kecil dan angka juga membuang yang dianggap tidak penting. Data yang direduksi memberi gambaran dan keterangan yang lebih tajam tentang hasil pengamatan.
2.      Display data
Klasifikasi data ke dalam sejumlah mastriks yang sesuai, penyajian data ini juga untuk memudahkan dalam mengambil kesimpulandan menginterpretasikan data.
3.      Verifikasi
Mengambil kesimpulan tentang apa yang berhasil diperoleh berkenaan dengan sesuatu masalah yang diteliti, dan menyatakan dengan bahasa kualitatif dan interpretatif sifatnya.
a.       Data yang dihasilkan di lapangan melalui observasi dan wawancara dipilih yang dianggap penting kemudian disusun secara sistematis sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas dari hasil penelitian.
Memilih kesimpulan umum tentang gambaran peranan komunikasi terhadap disiplin kerja pegawai puskesmas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar